Sistem Rainwater Harvesting Dalam Menghadapi Musim Kemarau

Sistem Rainwater Harvesting untuk menghadapi kekeringan
Musim Kemarau – canva.com

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa musim kemarau di tahun ini akan datang lebih awal dari tahun-tahun sebelumnya. Selain itu BMKG juga mengatakan bahwa akan ada 3 (tiga) wilayah di Indonesia yang mengalami musim kemarau lebih awal.

Bali, NTB, NTT serta sebagian Jawa Timur adalah daerah yang mengalami musim kemarau lebih awal yaitu pada bulan April 2023. Sementara wilayah Indonesia bagian Barat serta Timur baru akan memasuki musim kemarau pada bulan Mei 2023 hingga Juni 2023.

Disamping dari hal tersebut, curah hujan yang turun selama musim kemarau diperkirakan akan normal hingga lebih kering dibandingkan dengan biasanya. Puncak musim kemarau pada tahun ini akan terjadi pada bulan Agustus, sehingga masyarakat dapat mulai menyiapkan persiapan bila terjadi kekeringan.

Pada musim kemarau biasanya diikuti oleh kekeringan yang melanda, maka ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menghadapi musim kemarau:

  1. Menjaga sumber atau mata air agar tidak tercemar dan tetap dalam kondisi baik
  2. Menggunakan air dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhan
  3. Memanen air hujan, untuk antisipasi adanya kekeringan dan kekurangan air
Sistem Rainwater Harvesting – freshwatersystems.com

Penghematan dan Pengeluaran Uang

Peningkatan kebutuhan terhadap air dapat mengakibatkan meningkatnya pengambilan air tanah sehingga mengurangi cadangan air bawah tanah. Sistem yang digunakan Rainwater Harvesting merupakan alternatif yang bermanfaat.

Konservasi Air Tanah

Rainwater Harvesting bisa digunakan sebagai salah satu cara untuk mencegah erosi dan memperbaiki tanah yang rusak. Selain itu dapat digunakan untuk memelihara dan meningkatkan produktivitas tanah agar dapat digunakan secara berkelanjutan dan menjamin ketersediaan air.

Air Hujan Lebih Sehat

Pada dasarnya air hujan memiliki pH yang sama dengan air suling dan air reverse osmosis atau RO. Air hujan yang mengandung pH alkali baik untuk kesehatan, karena dapat meningkatkan detoksifikasi serta membuat sistem pencernaan sehat.

Sistem Rainwater Harvesting dapat Mengurangi risiko terjadinya banjir

Menggunakan Sistem Rainwater Harvesting dilakukan dengan cara menampung air hujan pada bak atau tempat penampungan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Proses ini dapat mengurangi genangan air secara signifikan untuk mengurangi risiko banjir.

Selain dapat terhindar dari genangan air, masyarakat juga dapat menggunakan air hasil tampungan sabagai sumber air bersih alternatif. Dalam penggunaan jangka panjang air yang tertampung dapat disalurkan ke tanah untuk peningkatan cadangan air tanah.

Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa penggunaan sistem Rainwater Harvesting pada musim kemarau memberikan dampak yang sangat signifikan serta berkelanjutan. Selain untuk mencegah terjadinya banjir dapat juga menanggulangi atau mengantisipasi adanya kekeringan akibat musim kemarau.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *